Schizophrenia, Bergumul Dalam Halusinasi
Penyakit schizophrenia kerap
diartikan sebagai penyakit mental yang menyerang otak manusia. Apa sebenarnya
schizophrenia itu?
Apa sebab dan bagaimana penanganannya?
Schizophrenia adalah penyakit otak kronik, berbahaya dan
ketidakmampuan otak dalam bekerja dengan baik. Pada pria biasanya terjadi saat
remaja akhir atau awal umur 20-an tahun, sedangkan pada wanita terjadi saat
umur 20-an tahun sampai awal 30-an tahun.
Seperti dikutip dari schizophrenia.com, Minggu (19/7/2009) orang dengan schizophreniabiasanya mengalami gejala seperti mendengar suara yang tidak dapat didengar oleh orang lain, atau percaya bahwa orang lain bisa membaca pikiran mereka, mengontrol pikiran mereka, dan bahkan lebih berbahaya daripada itu.
Seperti dikutip dari schizophrenia.com, Minggu (19/7/2009) orang dengan schizophreniabiasanya mengalami gejala seperti mendengar suara yang tidak dapat didengar oleh orang lain, atau percaya bahwa orang lain bisa membaca pikiran mereka, mengontrol pikiran mereka, dan bahkan lebih berbahaya daripada itu.
Gejala-gejala tersebut dapat menjadikan mereka
takut dan pendiam. Bicara dan tingkah laku mereka bisa jadi kacau bahwa mereka
tidak dapat dimengerti atau menakutkan bagi orang lain.
Schizophrenia hampir ditemukan di semua negara, tanda awal
penderitaschizophrenia adalah sering bingung, kaget dan
kelakuan yang berubah. Kondisi kejiwaan yang umum terjadi pada penderita schizophrenia adalah
pelemahan mental yang ditandai dengan halusinasi, adanya gangguan pada panca
indera, khayalan, tidak bia memisahkan antara yang nyata dan pengalaman yang
tidak nyata (unreal).
Gejala yang kurang jelas seperti penarikan diri
dari sosial, kelakuan yang tidak biasa dalam berbicara, berpikir, ataupun
kelakuan sehari-hari, yang mungkin mendahului atau terlihat bersamaan dengan
gangguan kejiwaan lainnya.
Tidak ada yang tahu penyebab tunggal schizophrenia, peneliti belum memahami secara pasti
faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya schizophrenia. Tetapi pada penelitian biologimedical modern
kemungkinan disebabkan oleh gen, kelainan saat perkembangan otak, dan hal-hal
lain yang dapat menyebabkan penyakit tersebut.
Setiap orang harus menghindari paparan yang
dapat memicu seperti kekurangan gizi, infeksi, atau stress selama periode kritis
perkembangan otak.
Orang yang memiliki hubungan dekat dengan
penderita schizophrenia mempunyai kesempatan lebih besar untuk menderita schizophrenia. Sebagai contoh anak yang orang tuanya menderita schizophrenia memiliki peluang terkena schizophrenia 10%, dan jika dalam lingkungan yang umum, setiap
anak memiliki peluang terkena schizophrenia hanya 1%.
Jika dihubungkan dengan zat kimia di otak,
penyebab schizophrenia kemungkinan melibatkan neurotransmitter dopamine
dan glutamat.
Obat antiphyhotic dapat mengurangi risiko dimasa depan, namun
pengobatannya harus hingga tuntas, karena jika tidak dilanjutkan kemungkinan
akan kambuh kembali dengan tingkat yang lebih tinggi.
Selama fase-fase awal kemungkinan pasien akan
mengalami efek samping seperti kantuk, gelisah, gemetar, mulut kering dan
penglihatan kabur. Selain menggunakan obat-obatan, pengobatan yang lain juga
perlu seperti pengobatan psikologis, yang meliputi rehabilitasi, individual
psikoterapi, dukungan keluarga, dan self-help groups.
Pastikan bahwa orang yang menderita schizoprenia tetap mendapatkan perawatan, meskipun telah keluar
dari rumah sakit. Tanpa perawatan, pasien bisa menjadi lebih kacau dan bahkan
bisa gila.
No comments:
Post a Comment